Kamis, 28 November 2013

artikel ilmiah, semiilmiah dan nonilmiah



ARTIKEL ILMIAH

Menurut Brotowidjoyo, artikel ilmiah adalah artikel ilmu pengetahuanyang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).
Artikel Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah artikel yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga artikel non ilmiah memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis artikel tersebut. Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1.        Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2.        Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3.        Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4.        Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5.        Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6.        Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu berikut karaketristik tersebut beserta penjelasannya:
1.        Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2.        Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.        Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4.        Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Selain ciri-ciri diatas artikel ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain sebagai berikut :
1.        Kejelasan. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
2.        Kelogisan. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
3.        Kelugasan. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
4.        Keobjektifan. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
5.        Keseksamaan. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
6.        Kesistematisan. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
7.        Ketuntasan. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
Macam – macam artikel ilmiah, ada berbagai macam artikel ilmiah, berikut diantaranya adalah sebagai berikut:
1.        Laporan penelitian. Laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
2.        Skripsi. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
3.        Tesis. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
4.        Disertasi. Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
5.        Surat pembaca. Surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
6.        Laporan kasus. Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.

ARTIKEL SEMIILMIAH

Artikel semi Ilmiah adalah artikel ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan artikel non-ilmiah. Maksud dari artikel non-ilmiah tersebut ialah karena jenis semi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Ciri-ciri artikel semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu :
1.        Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
2.        Fakta yang disimpulkan subjektif;
3.        Gaya bahasa formal dan popular;
4.        Mementingkan diri penulis;
5.        Melebih-lebihkan sesuatu;
6.        Usulan-usulan bersifat argumentative; dan Bersifat persuasive.
Jenis artikel semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku.


ARTIKEL NONILMIAH

Karya non-ilmiah adalah artikel yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal). Ciri-ciri Karya Tulis Non-Ilmiah:
1.        Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
2.        Fakta yang disimpulkan subyektif.
3.        Gaya bahasa konotatif dan populer.
4.        Tidak memuat hipotesis.
5.        Penyajian dibarengi dengan sejarah.
6.        Bersifat imajinatif.
7.        Situasi didramatisir.
8.        Bersifat persuasif.
9.        Tanpa dukungan bukti.
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.







CONTOH ARTIKEL

PERADILAN RAKYAT
Cerpen Putu Wijaya

            Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum.

            "Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."

            Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung.

            "Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
            Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
            "Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujung tombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."
            Pengacara muda itu tersenyum.
            "Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."

            "Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti kamu. Dan aku juga berani, kalau perlu kurang ajar. Aku pisahkan antara urusan keluarga dan kepentingan pribadi dengan perjuangan penegakan keadilan. Tidak seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan cendekiawan yang cemerlang ketika masih di luar kekuasaan, namun menjadi lebih buas dan keji ketika memperoleh kesempatan untuk menginjak-injak keadilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya. Kamu pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu masih muda. Kamu sudah membaca riwayat hidupku yang belum lama ini ditulis di sebuah kampus di luar negeri bukan? Mereka menyebutku Singa Lapar. Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar dari buku itu."

            Pengacara muda itu tersenyum. Ia mengangkat dagunya, mencoba memandang pejuang keadilan yang kini seperti macan ompong itu, meskipun sisa-sisa keperkasaannya masih terasa




ANALISIS ARTIKEL


Berdasarkan penjelasan dari masing- masing artikel ilmiah, semiilmiah dan non ilmiah, contoh yang ada pada artikel diatas adalah termasuk artikel non ilmiah dikarenakan artikel diatas menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal). Artikel diatas merupakan sebuah cepern yang masuk kedalam cirri-ciri karangan nonilmiah.




















DAFTAR PUSTAKA

http://nadiachya.blogspot.com/2012/04/perbedaan-antara-karangan-ilmiah-non.html
http://guru-wira.blogspot.com/2013/09/contoh-karya-tulis-ilmiah-dampak.html
http://kumpulan-cerpen.blogspot.com/2005/11/langit-menggelap-di-vredeburg.html
http://news.detik.com/read/2013/10/11/211521/2385067/10/ada-kecelakaan-tunggal-tol-cawang-bekasi-macet-14-km?9911012
http://carideny.blogspot.com/2013/10/artikel-dengan-ragam-bahasa-ilmiah-semi.html

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Menurut saya artikel tentang SDM ini cukup bagus, saya jadi tau mengenai pengelolaan SDM dan penyeleksian SDM. Tetapi pertanyaan saya bagaimana cara kita memanfaatkan tenaga SDM yg ada di Indonesia? Karena di Indonesia ini masih banyak tenaga SDM yg belum di manfaatkan secara maksimal, padahal negara Indonesia adalah negara ke-4 dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, akan tetapi mengapa di Indonesia ini masih banyak pengangguran dan kemiskinan? Seharusnya pemerintah bisa mengelola dan membantu tenaga SDM yg ada di Indonesia? Mohon penjelasannya!!

    BalasHapus
  3. contoh artikel bisa lebih diperbanyak lagi..

    BalasHapus